Bahas Film Julian Assange

klik disini untuk menonton film

Video "Julian Assange: Free at Last"

mengisahkan perjalanan Julian Assange, pendiri WikiLeaks, yang dikenal karena membocorkan informasi rahasia pemerintah dan militer

Julian Assange adalah tokoh yang memicu perdebatan global tentang transparansi dan akuntabilitas di era informasi. Pada tahun 2006, ia mendirikan WikiLeaks, sebuah organisasi nirlaba yang mempublikasikan informasi rahasia untuk mengungkap korupsi, kejahatan perang, dan praktik lembaga berkuasa. Beberapa publikasi terobosannya, seperti video Collateral Murder, Afghan War Diary, dan Iraq War Logs, mengguncang status quo, tetapi juga membuat Assange menjadi sasaran pengawasan ketat.

Assange menghabiskan tujuh tahun di Kedutaan Besar Ekuador di London, mencari perlindungan dari ancaman ekstradisi ke Amerika Serikat. Pada 2019, ia secara paksa dipindahkan oleh otoritas Inggris, lalu ditahan di penjara Belmarsh. Kondisi kesehatannya terus memburuk, sementara para pendukung dan aktivis hak asasi manusia menyerukan pembebasannya, menyoroti bagaimana kasusnya mencerminkan perjuangan melawan penyalahgunaan kekuasaan dan kebebasan informasi.

Perjalanan Assange adalah simbol perlawanan terhadap kekuatan besar yang mencoba membungkam suara kebenaran di era digital.

Beberapa cuplikan film mengenai keamanan komputer 

1. Distributed Denial of Service (DDoS

tipe dari serangan yang dilakukan oleh botnet yang bertujuan untuk menyerang sebuah situs yang menyebabkan kelebihan

kapasitas sehingga menyebabkan sebuah web server menjadi hang dan bisa menyebabkan matinya sebuah web server

 

2. Spyware 

tipe ancaman yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi pribadi tanpa sepengetahuan si korban

3.Kebocoran Data (Data Breach)

Pembocoran dokumen rahasia oleh WikiLeaks, di mana informasi sensitif dipublikasikan tanpa izin. Hal ini dapat membahayakan keamanan pemerintah 

Kesimpulan 

Julian Assange, pendiri WikiLeaks, mengungkap korupsi dan kejahatan melalui publikasi rahasia, memicu perdebatan global tentang transparansi. Setelah bertahun-tahun berlindung di Kedutaan Ekuador, ia ditangkap dan kini dipenjara, menghadapi kondisi keras, sementara banyak pihak memperjuangkan kebebasan dan hak asasinya.